ILMU AQO’ID
Dasar Iman
dan Islam
Oleh: KH. Abdul Wahhab Chasbullah
Iman didirikan di atas enam perkara;
1. Beri’tiqad (percaya) pada adanya Tuhan Allah Ta’ala yang Esa.
2. Beri’tiqad (percaya) pada adanya malaikat Allah Ta’ala.
3. Beri’tiqad (percaya) pada adanya kitab-kitab Allah Ta’ala.
4. Beri’tiqad (percaya) pada adanya utusan-utusan AllahTa’ala.
5. Beri’tiqad (percaya) pada adanya hari kiamat, ialah hari rusaknya alam
dunia ini.
6. Beri’tiqad (percaya) bahwa adanya baik dan buruk itu ciptaan Allah
Ta’ala.
Adapun dalil keenam dasar iman di
atas ini ialah sabda Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh sahabat
Umar ra. sebagaimana yang dikutip oleh Imam Nawawi di dalam kitab Arba’in, ketika Nabi Muhammad saw
diminta menerangkan apakah iman itu? lantas beliau bersabda
أن تؤمن
بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الأخر وتؤمن بالقدر خيره وشره
Berimanlah kamu kepada Allah dan malaikatNya dan
kitab-kitabNya dan utusan-utusanNya dan hari Qiamat dan imanlah kamu pada
kepastian Allah dalam baiknya dan buruknya.
Oleh karenanya, barangsiapa yang
beriman tetapi tidak berdasar pada enam hal tersebut, maka imannya tidak
berguna dan tidak menghasilkan apa-apa kecuali berdiam selamanya di dalam siksa
neraka.
Sedangkan Islam didasarkan pada lima
perkara;
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat
yaitu
أشهد أن لااله الاالله واشهد ان محمدا رسول الله
Aku bei’tiqad bahwa sesungguhnya tiada Tuhan melainkan Allah, dan aku ber-I’tikad
bahwa Nabi Muhmmad itu utusan Allah.
Bagi orang yang tidak bisa mengucapkan syahadat dengan
bahasa arab maka cukuplah mengucap syahadat dengan bahasanya sendiri, asal saja
artinya sesuai dengan syahadat bahasa arab tersebut. Pada dasarnya kewajiban
mengucap syahadat sebagai dasar Islam itu sekali selama hidup, asal saja
sesudahnya tidak pernah murtad.
2. Mendirikan shalat lima waktu.
perlu diingat bahwasannya shalat
lima waktu inilah tanda keislaman yang kelihatan tiap-tiap hari, dan inilah
yang membedakan antara orang Islam dengan lain Islam, sebagaimana Nabi Muhammad
Saw bersabda:
العهد الذى بيننا وبين الكفر الصلاة
فمن ترك الصلاة فقد كفر
Menurut Imam Syafi’i sabda ini berarti, bahwa
perjanjian yang membedakan antara kita orang Islam dan orang kufur ialah shalat,
maka siapa yang meninggalkan shalat, maka sungguh ia adalah orang kufur:
Menurut Imam Hambali bahwa orang yang sengaja meninggalkan shalat niscaya ia
menjadi kufur. Jadi apabila dia mati dalam keadaan tersebut, maka mayitnya
tidak harus diurus secara Islam, artinya tidak dishalati atau dikubur di tanah
kuburan Islam.
3. Dasar Islam yang ketiga ialah
memberi zakat.
Jangan lupa bahwa zakat itu ada ada
beberapa bentuk; zakat fitrah, zakat tanaman, zakat emas dan perak, zakat hewan
ternak (mawasyi), Zakat dagangan (tijaroh) dan lain sebagainya
4. Dasar yang keempat yaitu puasa
setiap bulan Ramadhan.
5. Dasar yang kelima yaitu melaksanakan
ibadah haji, apabila kuasa dan cukupnya bekal dan amannya perjalanan dan sempat
waktunya. Haji yang wajib hanya sekali dalam seumur hidup.
Adapun asal dalil lima dasar Islam
tersebut ialah sabda Nabi Muhammad Saw. yang diriwayatkan oleh Sayyidina
Umar ra. sebagaimana yang dikutip oleh Imam Nanawi di dalam kitab Arba’innya:
الاسلام أن
تشهد ان لااله الاالله وان محمدا رسول الله وتقيم الصلاة وتؤتى الزكاة وتصوم رمضان
وتحج البيت ان استطعت اليه سبيلا
Bahwa islam harus bersyahadatlah kalian, sesungguhnya
tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, dan
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan puasalah kamu di bulan Ramadhan dan
hajilah ke Baitullah jikalau kuasa perjalanan.
Demikian diterangkan oleh KH. Abdul Wahab Chasbullah dalam Majalah Oetusan Nahdlatul Oelama. Penulisan ulangan tulisan beliau ini tentunya disertai perubahan ejaan dan gaya bahasa yang berlaku sekarang (EYD) untuk mempermudah pemahaman.
Sumber: Oetusan Nahdlatul Oelama, No1. Tahun ke-1
Sya’roni As-Samfuriy, Indramayu 29 Muharram 1434 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar